AKU TIDAK PERCAYA MUJIZAT  

Diposting oleh hum_210203080039


MUJIZAT terjadi dari hari pertama hingga hari ke enam. Setelah hari ke enam, tidak ada lagi mujizat. bila anda percaya bahwa MUJIZAT masih terjadi setelah hari ke enam, apalagi anda mengklaim mengalami atau melakukan Mujizat setelah hari keenam, itu hanya membuktikan satu hal. Anda tidak memahami arti kata MUJIZAT itu sendiri.

Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2 - 3.

MUJIZAT, kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui. Miracle, a wonderful happening that is beyond the known laws of nature.
Banyak mujizat terjadi dan tercatat dalam Alkitab baik di dalam kitab perjanjian lama maupun kitab perjanjian baru. Mari kita mempelajari beberapa di antaranya, untuk melihat apakah yang terjadi itu adalah hukum alam atau hal-hal yang menyimpang dari hukum alam?
Musa membelah laut merah. MUJIZAT atau ALAMIAH?
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Keluaran 14:16
Kalau laut terbelah karena kekuatan yang keluar dari tongkat Musa, maka kita dapat mengatakan itu mujizat, kejadian yang menyimpang dari hukum alam. Tetapi sayang, bukan hal itu yang terjadi.
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Keluaran 14:21-22
Bangsa Israel makan manna di padang Gurun Sin. Kebanyakan pengkotbah hanya menggunakan ayat ini sebgai referensi.
Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. Bilangan 11:9
Apakah itu mujizat, atau kejadian alamiah? Apakah manna itu muncul sendiri seiring lenyapnya embun pagi? Mari kita lihat ayat-ayat berikut ini. Ternyata manna itu tidak muncul sendiri dari dalam bumi, ada pihak lain yang terlibat.
Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu. Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi. Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu. Keluaran 16:13-15
Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu. Keluaran 16:31
Bangsa Israel makan burung puyuh di padang Kibrot-Taawa, apakah itu mujijat? Apa yang terjadi pada saat itu?
Lalu bertiuplah angin yang dari TUHAN asalnya; dibawanyalah burung-burung puyuh dari sebelah laut, dan dihamburkannya ke atas tempat perkemahan dan di sekelilingnya, kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke segala penjuru, dan kira-kira dua hasta tingginya dari atas muka bumi. Bilangan 11:31
Bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan.
Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan." Yosua 3:13
Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu -- sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai -- maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan. Yosua 3:15-17
Air sungai Yordan berhenti mengalir, sungai Yordan kering. Tidak ada angin yang menguakan airnya sungai, bagaimana aliran sungai bisa terputus? Sungai Yordan mengering adalah fenomena alam. Menurut para ilmuwan, sungai Yordan pernah kering beberapa kali, hal itu disebabkan karena adanya tanah yang retak. Tanah retak karena gempa adalah fenomena alam.
Tembok Yerikho runtuh.
Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu. Yosua 6:20
Pada awalnya para ilmuwan mengira tembok Yerikho runtuh karena getaran suara Sangkakala dan teriakan bangsa Israel. Namun penelitian arkeologi menemukan bahwa tembok Yerikho runtuh karena gempa bumi. Gempa itu bukan hanya menimpa Yerikho saja, tapi juga kota-kota di sekitarnya. Saah satu alasan kenapa bangsa Israel sangat mudah mengalahkan bangsa-bangsa lain adalah karena kota mereka sudah hancur karena gempa bumi. Gempa bumi adalah fenomena alam.
ALLAH BEKERJA MELALUI HUKUM ALAM.
Laozi, seorang nabi Tiongkok kuno menulis:
Manusia takluk pada hukum bumi
Bumi takluk pada hukum langit
langit takluk pada hukum Dao (dibaca Tao)
Dao takluk pada Zi Ran (TUHAN)
TUHAN adalah sang pemula yang abadi, pencipta alam semesta. Mengenai penciptaan Alkitab mencatat.
Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, - Kejadian 2:4
Dalam Alkitab bahasa Indonesia, kata “TUHAN” diterjemahkan dari kata “YAHWE,” sedangkan kata “Allah” diterjemahkan dari kata “Elohim.” Dalam menciptakan alam semesta, “YAHWE” dan “Elohim” bekerja sama. Dalam kitab perjanjian baru masalah penciptaan ini semakin jelas ketika dijelaskan dalam kitab Yohanes.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Yohanes 1:1-3
Mengenai Allah trinitas, nampaknya orang Kristen harus belajar kepada bangsa Tiongkok kuno, sebab mereka jauh lebih memahami konsep itudan bagaimana Ketiga Yang Esa itu bekerja secara esa. Menurut Catatan Tiongkok kuno,
Tian (langit) memiliki peta, Di (bumi) mewujudkannya, Shang Di (raja pertama) menjaga agar semua ciptaan bertumbuh kembang sesuai dengan kodratnya, sesuai dengan maksud penciptaan. Bangsa Tiongkok kuno menggunakan kata Tian (langit) dan Di (bumi) untuk nama Tuhan pencipta langit dan bumi, unik, namun tidak ada yang salah dengan hal itu. Orang Kristen menyapa Tuhan dengan sebutan Bapa, kenapa sulit sekali untuk memahami bahwa bangsa Tiongkok kuno menyembah Tuhan mereka sebaai nenek moyang, nenek moyang yang tidak pernah lahir sebagai manusia?
Tuhan berhenti mencipta setelah hari ke enam, itu berarti setelah hari itu tidak ada lagi penciptaan. Mujizat sudah terjadi pada hari pertama hingga hari ke enam. Di hari hari selanjutnya, tidak ada mujizat lagi, yang ada adalah DIGENAPINYA mujizat-mujizat tersebut. Dengan kata lain, alam semesta dan segala isinya adalah mujizat itu sendiri.
Mujizat-mujizat yang kita bahas di atas, tidak terjadi sekoyong-konyong, mujizat-mujizat itu terjadi secara alamiah, ketika muncul, itulah penggenapannya. Semua mujizat tersebut adalah fenomena alam, tidak menyimpang dari hukum alam. Banyak mujizat yang belum mampu dijelaskan secara ilmiah, hal itu terjadi hanya karena keterbatasan kemampuan akal manusia
.

This entry was posted on 04.04 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar